Skip to content

karena janji bukan hanya milik pemerintah:

25 February 2012

alap-alap itu menukik, sekejap ia tangkupkan kedua sayap mudanya, ia biarkan tubuhnya jatuh terbenam dalam riak-riak penyuci. namun kemudian ia kembali muncul berkibar-kibar di atas bulir-bulir garam cair yang terkibas oleh sayapnya, membiarkan lautan rapuh itu bertanya ngilu: kenapa kau masih ragu? jawabnya: tentu, tentu akan ada waktunya–aku akan menyerah pada kenyataan, dan deburmu akan memenuhi rongga dadaku sampai aku tak mampu berpaling lagi. ketika itulah kau tak akan mempertanyakan keyakinanku lagi, sebab memang kau samuderaku, dan aku alap-alapmu.

 23112011

No comments yet

Leave a comment